sebelumnya kita sudah bahas tetang teknologi otomatisasi input data barcode,magnetic card dan smart card di
part 1,
nah sekarang kita membahas RFID ( Radio Frequency Identification) yang mungkin akan terkenal di era abad 21 dan 22part 1,
Teknologi yang diakui sebagai perintis RFID ditemukan pada tahun 1946 oleh Léon Theremin. Alat itu digunakan untuk memata-matai pemerintah Uni Soviet, cara kerjanya secara sederhana adalah memancarkan ulang gelombang radio dengan informasi suara. Gelombang suara menggetarkan sebuah diafragma (diaphragm) yang merubah bentuk resonator, kemudian memodulasi frekuensi radio yang semula terpantul.
Alat INi adalah sebuah alat pendengar mata-mata yang pasif
alat mataa-mata yang biasa kita saksikan Di Tv , ane biasanya seneng sma alat pengyaring Suara ini, sehingga dapat di record
gambar 1
gambar 2
alat yang diyakini sebagai nenek moyang pertama dari RFID modern datang dari Paten Amerika Serikat nomor 3,713,148 atas nama Mario Cardullo di tahun 1973. Alat itu berupa transponder radio pasif dengan memori ingatan. Pada dasarnya, paten Cardullo meliputi penggunaan frekuensi radio, suara dan cahaya sebagai media transmisi. Rencana bisnis pertama yang diajukan kepada para investor di tahun 1969 menampilkan penggunaan teknologi ini di bidang transportasi (identifikasi kendaraan otomotif, sistem pembayaran tol otomatis, plat nomor elektronik, manifest daftar barang elektronik, pendata rute kendaraan, pengawas kelaikan kendaraan), bidang perbankan (buku cek elektronik, kartu kredit elektronik), bidang keamanan (tanda pengenal pegawai, pintu gerbang otomatis, pengawas akses) dan bidang kesehatan (identifikasi dan sejarah medis pasien).
Cara kerja RFID
Ada dua macam RFID, yaitu RFID aktif dan RFID pasif. RFID aktif terdiri dari suatu rangkaian chip untuk menyimpan identitas dan informasi lainnya, pemancar, antena, dan baterai. RFID aktif memancarkan sinyal dengan tenaga dari baterai. Pada umumnya RFID tidak memancarkan sinyal terus-menerus. Untuk menghemat baterai, RFID hanya akan memancarkan sinyalnya apabila ada sinyal pemicu yang sesuai dengan tata cara pengiriman dan penerimaannya (protokol). Sinyal pemicu ini biasanya ditempatkan menjadi satu pada alat pemancar/penerima (reader dan antena). Secara singkat dapat dijelaskan bahwa sebenarnya RFID tag dan reader/antena keduanya merupakan transceiver (transmitter-receiver). Jarak jangkau RFID aktif ini ada yang menjanjikan dapat sampai 100 meter.
beberapa aplikasi dari RFID
Aplikasi RFID
1. aplikasi Gate atau access control. Salah satu penerapan solusi RFID yang sangat popular adalah aplikasi Gate Control atau Access Control. Kendaraan yang telah terdaftar bias dengan cepat masuk ke kawasan karena portal akan secara otomatis membuka ketika kendaraan mendekati pintu masuk. Aplikasi ini juga sekalian dapat dipergunakan sebagai Time Attendance.
Aplikasi RFID
1. aplikasi Gate atau access control. Salah satu penerapan solusi RFID yang sangat popular adalah aplikasi Gate Control atau Access Control. Kendaraan yang telah terdaftar bias dengan cepat masuk ke kawasan karena portal akan secara otomatis membuka ketika kendaraan mendekati pintu masuk. Aplikasi ini juga sekalian dapat dipergunakan sebagai Time Attendance.
2. Aplikasi konveyor atau assmenbly line. Aplikasi yang menggunakan ban berjalan biasanya adalah aplikasi Work in Process (WIP), dimana RFID Tag akan ditempelken pada Box atau Case dari barang yang dimonitor statusnya. Dengan kemampuan read atau write dari RFID Tag, maka informasi di dalam RFID tag bias kita ganti-ganti sesuai dengan status terakhir dari proses.
3. Aplikasi warehousing atau inventory control. Penerapan RFID juga banyak dilakukan di area aplikasi warehousing atau inventory contro. Dalam hal ini RFID Tag akan dilekatkan pada pallet, box atau kemasan barang, dan pada llokasi dari rak. Dengan demikian dapat secara otomatis dan cepat diperoleh informasi keberadaan barang dan lokasinya. Hal ini akan sangat meningkatkan effisiensi dan efektivitas kegiatan rutin operasional seperti penempatan barang, picking, cycle counting atau stock opname. Karena sifat mobillitas dari barang dan lokasi yang luas, pada aplikasi warehousing atau inventory umumnya dipakai mobile RFID Reader. Dalam hal ini terjadi prinsip dimana “Reader yang mendekati barang.”
4. Banyak apartment yang telah menggunakan smart tag (RFID) sebagai penganti kunci akses menuju gerbang apartement, lift, dan tempat fasilitas.
5. Prototype smart home telah dibuat, dimana seluruh pintu rumah, lampu dan perlengkapan lainnya akan secara otomatis merespon orang yang memiliki chip tersebut dan mengaktifkan segala sesuatu sesuai dengan karakter dari orang tersebut.
6. Sebagai Smart Tag pada passport sehingga birokrasi pada imigrasi dapat diminimalisasi (teknologi ini telah diterapkan di Malaysia, yaitu di bandara internasional terdapat ruang imigrasi khusus bagi warga Malaysia, dimana seseorang masuk kedalam ruangan tersebut, menaruh passport pada sebuah kotak kecil, dan menindai sidik jari, jika orang tersebut merupakan orang yang benar, maka pintu menuju ruang keberangkatan akan secara otomatis terbuka dan data tentang keberangkatan akan tercatat secara otomatis, jika tidak maka pintu masuk sebelumnya terbuka dan orang tersebut keluar dari ruangan tersebut. Segala aktifitas dari orang-orang yang terdapat didalam ruangan tersebut akan di awasi dari ruangan lainnya oleh seorang petugas imigrasi melalui monitor)
3. Aplikasi warehousing atau inventory control. Penerapan RFID juga banyak dilakukan di area aplikasi warehousing atau inventory contro. Dalam hal ini RFID Tag akan dilekatkan pada pallet, box atau kemasan barang, dan pada llokasi dari rak. Dengan demikian dapat secara otomatis dan cepat diperoleh informasi keberadaan barang dan lokasinya. Hal ini akan sangat meningkatkan effisiensi dan efektivitas kegiatan rutin operasional seperti penempatan barang, picking, cycle counting atau stock opname. Karena sifat mobillitas dari barang dan lokasi yang luas, pada aplikasi warehousing atau inventory umumnya dipakai mobile RFID Reader. Dalam hal ini terjadi prinsip dimana “Reader yang mendekati barang.”
4. Banyak apartment yang telah menggunakan smart tag (RFID) sebagai penganti kunci akses menuju gerbang apartement, lift, dan tempat fasilitas.
5. Prototype smart home telah dibuat, dimana seluruh pintu rumah, lampu dan perlengkapan lainnya akan secara otomatis merespon orang yang memiliki chip tersebut dan mengaktifkan segala sesuatu sesuai dengan karakter dari orang tersebut.
6. Sebagai Smart Tag pada passport sehingga birokrasi pada imigrasi dapat diminimalisasi (teknologi ini telah diterapkan di Malaysia, yaitu di bandara internasional terdapat ruang imigrasi khusus bagi warga Malaysia, dimana seseorang masuk kedalam ruangan tersebut, menaruh passport pada sebuah kotak kecil, dan menindai sidik jari, jika orang tersebut merupakan orang yang benar, maka pintu menuju ruang keberangkatan akan secara otomatis terbuka dan data tentang keberangkatan akan tercatat secara otomatis, jika tidak maka pintu masuk sebelumnya terbuka dan orang tersebut keluar dari ruangan tersebut. Segala aktifitas dari orang-orang yang terdapat didalam ruangan tersebut akan di awasi dari ruangan lainnya oleh seorang petugas imigrasi melalui monitor)
7. Dalam bidang transportasi, RFID dapat digunakan sebagai sistem identifikasi yang cepat misalnya untuk untuk menandai bawaan penumpang, dan pengganti tiket sehingga dapat mencegah antrian yang panjang.
8. High frekuensi RFID tag sering digunakan pada perpustakaan atau toko buku, pallet tracking, akses kontrol pada gedung, pelacakan bagasi pada pesawat terbang dan apparel item tracking. Ini juga digunakan secara luas pada identifikasi lencana, mengganti keberadaan kartu magnetik sebelumnya. Lencana ini hanya perlu dipegang dalam suatu jarak tertentu dan reader-nya langsung dapat mengenali siapa pemegang lencana tersebut. Kartu kredit American Express Blue saat ini sudah mengandung RFID tag dengan high frequency.
9. Beberapa gerbang tol, seperti FasTrak di California, sistem I-Pass di Illionis dan juga South Luzon Expressway E-Pass di Filipina sudah menggunakan RFID tag untuk electronic toll collection -nya. RFID tag tadi akan dibaca seketika ketika suatu kendaraan bermotor melewati gerbang tol dan informasi tadi akan digunakan untuk mendebet account toll-nya. Ini tentu saja akan mempercepat traffic yang ada pada gerbang tol yang sebelumnya sering macet. Contoh lain misalnya sensor seismik bisa dibaca dengan menggunakan RFID transceiver sehingga akan menyederhanakan proses pengambilan data.
8. High frekuensi RFID tag sering digunakan pada perpustakaan atau toko buku, pallet tracking, akses kontrol pada gedung, pelacakan bagasi pada pesawat terbang dan apparel item tracking. Ini juga digunakan secara luas pada identifikasi lencana, mengganti keberadaan kartu magnetik sebelumnya. Lencana ini hanya perlu dipegang dalam suatu jarak tertentu dan reader-nya langsung dapat mengenali siapa pemegang lencana tersebut. Kartu kredit American Express Blue saat ini sudah mengandung RFID tag dengan high frequency.
9. Beberapa gerbang tol, seperti FasTrak di California, sistem I-Pass di Illionis dan juga South Luzon Expressway E-Pass di Filipina sudah menggunakan RFID tag untuk electronic toll collection -nya. RFID tag tadi akan dibaca seketika ketika suatu kendaraan bermotor melewati gerbang tol dan informasi tadi akan digunakan untuk mendebet account toll-nya. Ini tentu saja akan mempercepat traffic yang ada pada gerbang tol yang sebelumnya sering macet. Contoh lain misalnya sensor seismik bisa dibaca dengan menggunakan RFID transceiver sehingga akan menyederhanakan proses pengambilan data.
semoga posting ini dapat di manfaatkan. .
0 komentar:
Posting Komentar
Kawan berilah komentar mu dibawah ini, karena segala komentar kawan-kawan akan dijadikan pertimbangan perbaikan blog ini secara tidak langsung. .